Cara mengatasi pengapian motor CDI AC yang mati tidak ada apinya sebenarnya cukup gampang dan bisa dilakukan sendiri. Apalagi motor yang menggunakan sistem pengapian AC biasanya motor-motor yang sudah berumur. Misalnya saja seperti Honda Grand atau Honda Supra X. Jadi kalau mencoba benerin sendiri tidak terlalu was-was.
Meski demikian, dalam melakukan pemeriksaan tetap dilakukan dengan hati-hati dan butuh sedikit pemahaman tentang rangkaian sistem pengapian motor jenis AC dengan baik.
Namun jika Anda tak mau repot memahami wiring atau diagram rangkaian sistem pengapian CDI AC, ikuti saja langkah-langkah mengatasi motor hilang pengapian pada motor dengan sistem pengapian AC berikut ini.
Cara Mengatasi Pengapian Motor CDI AC yang Mati
Langkah-langkah ini bisa diterapkan pada semua merek kendaran bermotor yang menggunakan sistem pengapian AC, seperti Honda Prima, Grand dan Supra X. Sedangkan untuk merek Yamaha seperti Yamaha Alfa, FIZ R atau RX series termasuk RX King.
Berikut tahapan mencari penyebab motor hilang pengapian
1. Periksa Busi
Buka busi kemudian tempelkan badan busi ke blok mesin (massa) lalu stater. Jika busi tidak mengeluarkan percikan api antara ujung elektroda busi, lepaskan tutup/cop busi dari kabel koil. Dekatkan kabel koil ke massa dengan jarak 5-10mm sambil distater. Jika ada percikan api berarti busi mati/konslet.
Silahkan lihat video tutorial mengenai ciri-ciri busi sudah mati walau masih mengeluarkan percikan api di bawah ini.
2. Periksa Tegangan dari CDI ke Koil
Jika kabel koil tidak ada apinya, periksa tegangan kabel dari CDI yang menuju koil. Lepaskan kabel tersebut kemudian ukur tegangannya menggunakan multi tester. Untuk motor Honda biasanya warna hitam/kuning dan untuk Yamaha warna oranye.
Ukur tegangan dari kabel tersebut tanpa terhubung dengan koil terhadap massa. Tegangan yang dihasilkan minimal 100 volt. Jika kurang dari 100 volt atau bahkan tidak ada tegangan sama sekali kemungkinan spul pengapian atau CDI bermasalah. Bisa juga dari kabel tersebut yang putus dijalan.
Maka, periksa dulu kontinuitas kabel tersebut menggunakan multi tester dari soket CDI dan ujung kabel/soket yang menuju koil. Jika kabel bagus dan tegangan yang dihasilkan normal, langkah selanjutnya lakukan pemeriksaan pada koil.
3. Periksa Koil (Ignition Coil)
Lepaskan kabel dari CDI yang ada di koil, copot juga tutup/cop busi dari kabel koil. Ukur tahanan antara terminal kumparan primer koil (terminal kabel yang ke CDI) terhadap massa. Tahanan standar 0,5 Ohm sampai dengan 0,6 Ohm, jika hasilnya diluar standar maka koil perlu diganti.
Ukur juga tahanan kumpararan sekunder melalui ujung kabel busi dengan melepas steker busi dengan massa (lihat gambar dibawah) ukuran standard 7,8 K Ohm sampai dengan 8,2 K Ohm, bila ukuran yang didapat diluar standar maka ganti koil dengan yang baru.
4. Periksa Spul Pengapian
Untuk menentukan apakah CDI atau spul pengapian yang rusak, langkah selanjutnya adalah memeriksa spul/kumparan pengapian dulu. Tetapi, jika punya CDI baru atau substitusi CDI motor lain, bisa langsung dipasang dan lihat hasilnya. Jika tegangan atau pengapian jadi normal berarti CDI rusak dan perlu diganti.
Jika masih tidak ada pengapian, lepaskan soket CDI atau soket kabel spul pengapian. Untuk warna kabel motor Honda dan Yamaha biasanya sama yaitu hitam/merah.
Ukur tegangan dari kabel tersebut dengan multi tester terhadap massa. Tegangan yang dihasilkan minimal 100 volt AC. Jika tegangan tidak sesuai maka spul pengapian sudah lemah dan perlu diganti.
Jika spul tidak ada tegangan sama sekali, kerusakan bisa dari spul atau dari kabel spul yang putus dijalan. Periksa kontinuitas kabel tersebut dengan membuka magnet terlebih dahulu.
Namun sebelumnya, periksa dulu tahanan spul pengapian. Caranya sama, cuma putar posisi multi tester pada ohm meter. Untuk ukuran tahanan standar spul pengapian berkisar 100-400 ohm.
5. Periksa CDI

Pemeriksaan pada CDI paling mudah adalah dengan memindahkan CDI tersebut ke motor lain yang hidup normal. Jika CDI dipasang pada motor lain bisa hidup maka CDI masih bagus. Atau jika punya CDI baru atau yang masih normal bisa dicoba langsung ke motor tersebut.
Langkah ini bisa dilakukan sebelum memeriksa komponen lain, seperti koil dan spul pengapian, karena prosesnya yang lebih mudah dan cepat, tinggal melepas CDI dari soketnya.
Atau dengan cara lain yaitu mengukur nilai tahanan antara terminal-terminal yang ada pada CDI. Tentu saja dengan mengikuti standar nilai yang ditentukan masing-masing pabrikan motor tersebut.
6. Periksa Pulser
Periksa tegangan yang dihasilkan pulser dan tahanan pada pulser. Tegangan pada pulser dapat diperiksa dengan cara melepas soket kabel pulser yang berwarna biru/kuning atau pada soket CDI terhadap massa untuk motor Honda. Sedangkan motor Yamaha biasanya putih/merah terhadap putih/hijau.
Tegangan yang dihasilkan pulser kecil sekali, kurang lebih hanya 0,7 volt tidak sampai 1 volt. Stater motor dan lihat hasilnya. Jika tidak keluar tegangan maka gantii pulser dengan yang baru.
Periksa juga tahanan dari pulser. Ukuran standar 180 Ohm – 280 Ohm. Bila tidak sesuai standar ganti pulser dengan yang baru.
Baca juga: Cara Membedakan Suku Cadang Asli atau Palsu
Demikian cara memeriksa pengapian yang hilang pada motor yang menggunakan pengapian jenis AC. Langkah ini bisa dicoba dan dilakukan sendiri tanpa harus pergi ke bengkel. Sebagai tambahan bisa lihat video tutorialnya di bawah.